Jakarta: Presiden Indonesia, Joko Widodo, secara khusus pernah melakukan pertemuan dengan CEO Tesla, Elon Musk, untuk membahas mengenai investasi di Tanah Air. Sayangnya, Tesla tidak menanamkan investasinya di Indonesia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan tenaga listrik yang masih berbasis energi fosil menjadi salah satu alasan Tesla mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia. "Saya contohkan, mungkin Tesla, kebetulan saya terlibat (involve) langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih menurut istilah mereka, tetapi kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak selaras dengan visinya mereka," ujar Rosan dikutip dari Antara. Menurut dia, hal tersebut memang tidak bisa dipungkiri ke depannya akan seperti itu, Indonesia memang agak tertinggal. "Memang dengan adanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, kalau kita lihat kita ini salah satu penikmat, tapi belum yang besar, masih ada Vietnam, Malaysia, Thailand yang lebih banyak menikmati perpindahan investor ke negara-negara tersebut. Kalau kita lebih telusur lagi, itu kenapa? Salah satunya memang hal yang harus kita sempurnakan dari segi kemudahan berusaha, perizinan, kepastian hukum yang merupakan salah satu pekerjaan rumah kita dan juga yang menarik mereka bilang di kita ini investasi yang ada diharapkan energinya itu dari EBT atau clean energy," katanya. Rosan mengambil contoh Vietnam, yang industrial park-nya atau kawasan ekonominya kebanyakan sudah lebih dari 62 persen itu menggunakan tenaga listrik berbasis clean energy seperti hidro, tenaga surya, tenaga angin dan sebagainya karena hal tersebut merupakan tuntutan dari global. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut pabrikan mobil listrik Tesla yang dimiliki Elon Musk, belum akan membangun pabrik di mana pun dalam satu-dua tahun ini. Luhut mengatakan Indonesia akan mencoba menawarkan investasi terkait hilirisasi nikel kepada Elon Musk. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan Indonesia tidak bergantung kepada satu atau dua merek tertentu dalam membuka investasi mobil listrik di tanah air. Hal itu ditekankan Jokowi menyikapi belum adanya lampu hijau dari investor Amerika Serikat Elon Musk dalam membangun pabrik kendaraan listrik Tesla di Indonesia. Jokowi menyampaikan saat ini sudah terdapat pabrikan asal Korea Selatan Hyundai yang memproduksi mobil listrik di Indonesia. Selain Hyundai, ada pabrikan lain yang juga sudah masuk di Indonesia yakni Wuling, BYD, VinFast, dan Chery.
, secara khusus pernah melakukan pertemuan dengan CEO Tesla, Elon Musk, untuk membahas mengenai investasi di Tanah Air. Sayangnya, Tesla tidak menanamkan investasinya di Indonesia.
/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan tenaga listrik yang masih berbasis energi fosil menjadi salah satu alasan Tesla mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia.
"Saya contohkan, mungkin Tesla, kebetulan saya terlibat (involve) langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih menurut istilah mereka, tetapi kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak selaras dengan visinya mereka," ujar Rosan dikutip dari Antara.
Menurut dia, hal tersebut memang tidak bisa dipungkiri ke depannya akan seperti itu, Indonesia memang agak tertinggal.
"Memang dengan adanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, kalau kita lihat kita ini salah satu penikmat, tapi belum yang besar, masih ada Vietnam, Malaysia, Thailand yang lebih banyak menikmati perpindahan investor ke negara-negara tersebut. Kalau kita lebih telusur lagi, itu kenapa? Salah satunya memang hal yang harus kita sempurnakan dari segi kemudahan berusaha, perizinan, kepastian hukum yang merupakan salah satu pekerjaan rumah kita dan juga yang menarik mereka bilang di kita ini investasi yang ada diharapkan energinya itu dari EBT atau clean energy," katanya.
Rosan mengambil contoh Vietnam, yang industrial park-nya atau kawasan ekonominya kebanyakan sudah lebih dari 62 persen itu menggunakan tenaga listrik berbasis clean energy seperti hidro, tenaga surya, tenaga angin dan sebagainya karena hal tersebut merupakan tuntutan dari global.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut pabrikan mobil listrik Tesla yang dimiliki Elon Musk, belum akan membangun pabrik di mana pun dalam satu-dua tahun ini.
Luhut mengatakan Indonesia akan mencoba menawarkan investasi terkait hilirisasi nikel kepada Elon Musk. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan Indonesia tidak bergantung kepada satu atau dua merek tertentu dalam membuka investasi mobil listrik di tanah air.
Hal itu ditekankan Jokowi menyikapi belum adanya lampu hijau dari investor Amerika Serikat Elon Musk dalam membangun pabrik kendaraan listrik Tesla di Indonesia.
Jokowi menyampaikan saat ini sudah terdapat pabrikan asal Korea Selatan Hyundai yang memproduksi mobil listrik di Indonesia. Selain Hyundai, ada pabrikan lain yang juga sudah masuk di Indonesia yakni Wuling, BYD, VinFast, dan Chery.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan alasan gagalnya produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia. Menurut dia, hal ini disebabkan karena Indonesia masih menggunakan tenaga listrik yang berbasis energi fosil.
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu mengatakan, tenaga listrik berbasis fosil –seperti batu bara– tidak sejalan dengan visi Tesla sebagai perusahaan produsen kendaraan listrik .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya contohkan, mungkin Tesla. Kebetulan saya terlibat langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita, karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih menurut istilah mereka," ujar Rosan Roeslani dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Tapi, menurut Rosan, Tesla menyoroti mayoritas energi di Indonesia masih berbasis batu bara. "Kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak selaras dengan visinya mereka."
Kilas Balik Rencana Investasi Tesla
Sebelumnya, pemerintah Indonesia memang gencar merayu Tesla agar menanamkan modalnya di dalam negeri. Hal ini disebabkan karena dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia berencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik dengan bantuan baterai lithium.
Penawaran investasi terkait baterai lithium ini sejalan dengan rencana pemerintah Amerika Serikat untuk menaikkan hingga 11 kali lipat produksi kendaraan listrik hingga 2030.
“Tanpa bantuan nikel Indonesia, itu tidak akan pernah bisa tercapai. Kami ingin berkolaborasi," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin 20 Mei 2024.
Kendati demikian, Indonesia telah berulang kali gagal mencapai kesepakatan untuk kerjasama dan investasi dengan perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu. Pada 2020 misalnya, tim Tesla Inc. telah dua kali gagal ke Indonesia untuk melanjutkan negosiasi investasi di bidang baterai mobil listrik atau EV.
Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan tim produsen EV itu urung ke Jakarta pada Februari 2020, setelah sebelumnya menunda kedatangan pada bulan Januari. Dia juga mengatakan, situasi pandemi Covid-19 secara global mempengaruhi jadwal keberangkatan tim Tesla.
Lebih lanjut, Jodi mengatakan tim Tesla sedang mempelajari berbagai peluang investasi di Indonesia. Mulai dari pertambangan hingga produksi baterai lithium dan baterai kendaraan listrik. Peluang kerja sama lain yang sedang dijajaki Tesla adalah Starlink dan hyperlink di Indonesia. “Ya, pastinya mereka akan mengirim tim ke Indonesia,” ucap dia saat itu.
Kemudian pada Maret 2022, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Tesla telah menyampaikan minatnya untuk kembali masuk ke Indonesia setelah sebelumnya batal. Hal itu disampaikan Luhut saat menghadiri acara virtual bertajuk Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri pada Kamis, 24 Maret 2022.
“Tadi pagi, saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita,” kata Luhut pada Jumat, 25 Maret 2022.
Saat itu, Luhut pun disebutkan bakal memberikan syarat tinggi kepada Tesla, jika ingin berinvestasi di Indonesia. Keputusan itu sengaja ia ambil karena Tesla sebelumnya pernah gagal berinvestasi di Tanah Air.
Menurut Luhut, pada 2020 produsen mobil listrik itu berniat untuk mengembangkan baterai lithium di Indonesia. Namun, karena Tesla dianggap terlalu banyak mendikte, rencana itu pun batal.
“Saya bilang, ‘Hei Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai’. Anda semua mau mendikte, saya bilang ‘hei Anda tidak bisa melakukan ini. Hari ini berbeda. Kita harus sama’. Saya bilang, ‘Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country,” ucap dia.
Adapun rencana investasi Tesla di Indonesia bermula ketika Presiden Joko Widodo mengundang secara langsung CEO Tesla Elon Musk untuk melihat peluang proyek fasilitas landasan peluncuran roket SpaceX serta investasi di bidang lain termasuk baterai EV atau kendaraan listrik.
Undangan dari Jokowi berawal dari perbincangannya dengan Elon Musk melalui telepon pada Jumat, 11 Desember 2020. Dia didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Jokowi dan Elon Musk pun membahas peluang investasi Tesla di Indonesia. Keduanya berbincang juga soal industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Jokowi sekaligus menawari Tesla melihat peluang investasi proyek pembangunan landasan peluncuran roket SpaceX milik Tesla di Indonesia.
Meski begitu, hingga hari ini investasi Tesla di Indonesia belum kunjung tercapai. Terbaru, Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan bahwa tenaga listrik di Indonesia yang masih berbasis fosil menjadi salah satu penyebab gagalnya investasi produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu.
Grace Gandhi, Muhammad Rafi Azhari, dan Caesar Akbar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
TEMPO.CO, Jakarta - Alasan produsen kendaraan listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia dibongkar Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. Menurut dia, investasi tersebut gagal tercapai karena Indonesia masih menggunakan tenaga listrik yang berbasis energi fosil.
“Saya contohkan, mungkin Tesla. Kebetulan saya terlibat langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita, karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih menurut istilah mereka," ujar Rosan Roeslani dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rosan, Tesla menyoroti mayoritas energi di Indonesia masih berbasis batu bara. Dia mengatakan, tenaga listrik berbasis fosil tidak sejalan dengan visi Tesla sebagai perusahaan produsen kendaraan listrik. Hal itulah yang menjadi salah satu pertimbangan investasi perusahaan pimpinan Elon Musk tersebut. “Kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak selaras dengan visinya mereka,” kata Rosan.
Founder National Battery Research Institute, Evvy Kartini menjelaskan di sektor hilir, mobil listrik memang mengedepankan energi bersih karena tidak menghasilkan polusi seperti mobil berbahan bakar minyak. Namun di sektor hulu, listrik di Indonesia masih bersumber dari energi fosil yang tidak ramah lingkungan.
Dia juga menuturkan penambangan nikel di Tanah Air belum menerapkan konsep energi bersih. Artinya, industri kendaraan listrik RI belum sesuai dengan prinsip environmental, social, dan corporate Governance atau ESG. Sehingga menurut dia, hal ini yang membuat Elon Musk masih belum menanamkan modalnya untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. “Inginnya Elon Musk itu penambangan dengan energi bersih. Jadi dari hulu ke hilirnya energi bersih,” kata Evvy.
Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi mengenai profil Tesla yang batal investasi di Indonesia karena masih menggunakan tenaga listrik berbasis fosil.
Tesla Inc. adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang desain, pengembangan, produksi, penjualan kendaraan listrik, pembangkitan energi, dan sistem penyimpanan. Perusahaan ini menyediakan pusat layanan kendaraan, stasiun supercharger, dan kemampuan mengemudi sendiri. Perusahaan ini juga mengembangkan produk penyimpanan energi untuk digunakan di rumah, fasilitas komersial, dan lokasi utilitas.
Melansir dari Forbes, perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 oleh pengusaha Amerika, Jeffrey B. Straubel, Elon Musk, Martin Eberhard, dan Marc Tarpenning pada 1 Juli 2003 dan berkantor pusat di Palo Alto, California. Sementara itu, nama perusahaan diambil dari nama penemu asal Serbia-Amerika, Nikola Tesla.
Melansir dari Britannica, Tesla Motors dibentuk untuk mengembangkan mobil sport listrik. Eberhard menjabat sebagai kepala eksekutif (CEO) Tesla dan Tarpenning sebagai kepala keuangan (CFO).
Pendanaan untuk perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, terutama dari salah seorang pendiri PayPal, Elon Musk. Dia yang menyumbang lebih dari US$ 30 juta untuk usaha baru tersebut dan menjabat sebagai ketua perusahaan, mulai tahun 2004.
Eberhard kemudian mengundurkan diri sebagai CEO dan presiden teknologi Tesla pada akhir 2007. Meski begitu, dia masih bergabung dengan dewan penasihat perusahaan. Kemudian pada 2008, Eberhard mengumumkan ia telah meninggalkan perusahaan, meskipun tetap menjadi pemegang saham.
Pada 2008, Tesla Motors akhirnya merilis mobil pertamanya, Roadster yang sepenuhnya bertenaga listrik. Dalam pengujian perusahaan, mobil ini mencapai 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya. Ini menjadi jarak tempuh yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mobil listrik produksi.
Di tengah euforia perilisan mobil pertama, Tarpenning yang merupakan wakil presiden teknik elektro, memutuskan untuk meninggalkan perusahaan pada 2008. Sebelumnya, dia yang mengawasi pengembangan sistem elektronik dan perangkat lunak untuk Roadster.
Elon Musk akhirnya mengambil alih jabatan sebagai CEO Tesla pada 2008. Kemudian pada tahun 2010, penawaran umum perdana Tesla di bursa saham berhasil mengumpulkan sekitar US$ 226 juta.
Pada 2012 Tesla menghentikan produksi Roadster untuk berkonsentrasi pada sedan Model S barunya, yang diakui oleh kritikus otomotif atas kinerja dan desainnya. Tesla Autopilot, suatu bentuk pengemudian semiotonom, lalu tersedia pada tahun 2014 pada Model S dan kemudian pada model lainnya.
Setahun berselang, Tesla merilis Model X yang merupakan sebuah kendaraan “crossover” pada 2015. Ini adalah kendaraan dengan fitur sport-utility tetapi dibangun di atas sasis mobil. Sejak saat itu, Tesla mulai membangun pabrik-pabrik besar yang disebut Gigafactories untuk memproduksi baterai dan kendaraan.
Karena permintaan akan kendaraan yang lebih murah, Model 3, sedan empat pintu dengan jangkauan hingga 353 mil (568 km) mulai diproduksi pada tahun 2017. Model 3 ini menjadi model Tesla terlaris dan mobil listrik terlaris sepanjang masa, melampaui Nissan Leaf.
Perusahaan ini juga melebarkan sayapnya ke produk energi surya. Lini baterai untuk menyimpan daya listrik dari energi surya untuk digunakan di rumah dan bisnis diluncurkan pada tahun 2015. Mereka juga berekspansi dengan membeli perusahaan panel surya SolarCity pada 2016.
Raden Putri, Grace Gandhi, dan Riani Sanusi Putri berkontribusi dalam artikel ini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membeberkan alasan mengapa perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) yakni Tesla tidak kunjung menanamkan investasinya di Indonesia.
Rosan menyebutkan, salah satu alasan Tesla masih enggan menanamkan modal di Indonesia adalah lantaran sumber energi yang digunakan di Indonesia masih menggunakan sumber energi fosil seperti batu bara.
"Saya contohkan Tesla, saya involve langsung dengan pembicaraan dengan Tesla. Salah satu mereka mengalihkan investasi bukan ke kita, mereka bilang mereka sebagai EV car, tentunya semua ingin (energi) bersih, tapi kalau masuk kawasan industri di kita tapi energi masih dari fossil fuel kayak coal, nggak in line dengan visi mereka," beber Rosan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (03/09/2024).
Lebih lanjut dia mencontohkan negara lain di Asia Tenggara (ASEAN), seperti di Vietnam yang sudah memiliki kawasan industri dengan basis energi bersih hingga 62% melalui tenaga air, surya, hingga angin.
"Nah saya bandingkan dengan Vietnam, untuk industrial park-nya, kebanyakan sudah lebih dari 62% dengan tenaga clean energy, hidro, solar surya, angin dan lain-lain. Karena itu permintaan dari global," tambahnya.
Seperti diketahui, Indonesia telah melobi Tesla untuk berinvestasi di Indonesia sejak akhir 2020. Namun, investasi Tesla di RI belum pernah terwujud.
Pada 2021, terdengar kabar investasi Tesla ke Indonesia batal. Perusahaan lebih memilih India untuk berinvestasi. Kabar tersebut seakan dibantah setahun kemudian.
"Tadi pagi saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkom Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Maret 2022.
Namun kemudian, Luhut juga mengungkapkan kekesalan pada Musk yang seakan bermain tarik ulur dengan Indonesia. Sebab perusahaan telah berkomunikasi selama dua tahun dan ternyata hanya bualan belaka.
"Semua mau mendikte. Saya bilang: 'hey you can not do this', saya bilang sama dia 'Today is different'. Kita harus sama. Saya bilang kamu nggak bisa begitu lagi. 'This country is not banana republic'. 'This country is a great country'," kata Luhut.
Namun hingga 2023, Tesla juga tak kunjung masuk ke Indonesia dan memilih membuka kantor di Malaysia. Negara Jiran juga mengizinkan Tesla mengimpor produknya, selain akan membuka showroom, pusat servis dan jaringan supercharger.
Meski demikian, Luhut tetap optimistis Tesla akan masuk berinvestasi. Namun tahun 2024 bukan Tesla, melainkan perusahaan layanan internet berbasis satelit Starlink yang beroperasi di Indonesia.
Starlink bisa masuk ke Indonesia hanya dengan investasi senilai miliaran rupiah dan pegawai beberapa orang.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dilengkapi Fitur Inovatif, VinFast VF E34 Siap Kuasai Pasar RI
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan alasan produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, batal mendirikan pabrik di Indonesia.
Menurutnya, hal itu disebabkan Tesla ingin berinvestasi pada sektor energi baru terbarukan.
Sedangkan, Indonesia masih banyak menggunakan energi tidak terbarukan seperti batu bara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan saya involve langsung berbicara dengan Tesla. Salah satu (alasan) mereka mengalihkan investasi bukan ke kita karena mereka bilang sebagai (produsen) ev car (mobil listrik) tentunya ingin semuanya bersih," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (3/9).
"Kalau mereka masuk ke kawasan industri kita tetapi energinya masih dari fosil fuel kayak coal, enggak in line dengan visinya," imbuhnya.
Persoalan energi hijau, sambung Rosa, memang menjadi pertimbangan bagi investor. Karena itu, lebih banyak investor yang beralih ke Malaysia, Vietnam, dan Thailand, ketimbang Indonesia.
Ia mencontoh kawasan industri di Vietnam sudah 67 persen menggunakan energi hijau.
"Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan akan seperti itu (menggunakan energi hijau). Nah kita ini yang mohon maaf, agak tertinggal," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Tesla batal menanamkan investasi, lantaran mereka sedang berkonsentrasi pada bisnis yang dijalankan sekarang. Sehingga Tesla memilih untuk tidak menambah fasilitas produksi di negara manapun, termasuk Indonesia.
"Kalau Tesla itu sekarang saya pikir setelah satu tahun dua tahun ini tidak akan membangun pabrik di mana pun," kata Luhut usai menghadiri acara peluncuran Golden Visa di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).
Di sisi lain, Luhut tak bisa memastikan apakah keputusan menjadi jawaban jika Tesla tidak akan pernah berinvestasi di Indonesia. Kata dia bisa saja Tesla berinvestasi dalam beberapa waktu yang akan datang.
"Setelah itu kami enggak tahu," ucap Luhut.
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengungkap alasan Tesla batal berinvestasi di Indonesia.
Di hadapan Anggota Komisi VI DPR RI, Rosan blak-blakan perusahaan milik Elon Musk itu mengurungkan niatnya investasi lantaran ekosistem industri hijau di Indonesia belum dinilai siap.
“Salah satu yang mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita karena mereka bilang kita sebagai EV car tentunya semuanya ingin bersih istilah mereka. Tetapi, kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, tetapi energinya masih dari fossil fuel, base energy kayak coal, itu gak in line dengan visinya mereka,” kata Rosan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Rosan menjelaskan bahwa posisi Indonesia masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara.
Salah satu contohnya yakni Vietnam, Rosan menegaskan Kawasan industri di negara bertajuk Tanah Naga Biru itu sebesar 60%-nya telah mengimplementasikan sumber energi bersih (clean energy).
“Nah kita nih mohon maaf memang agak tertinggal. Saya contohkan satu company di Singapura, Sembcorp, dia sudah punya 13 [solar cell] di Vietnam, kawasan ekonomi di Vietnam. Dia akan buka lagi sampai 18 dalam waktu 2-3 bulan ke depan,” pungkasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, wacana produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia beberapa kali dilontarkan oleh pemerintah. Kabar Tesla hendak menanamkan investasi ke Indonesia muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dengan Elon Musk melalui telepon pada Desember 2020.
Pada akhir Januari 2021, Menteri Investasi/Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa Tesla akan segera menandatangani kontrak investasi di Indonesia pada 2021. Namun, dia tidak secara gamblang menyebutkan kapan hal itu terealisasi.
Akan tetapi, Elon Musk sempat menyampaikan komitmennya untuk tetap membina kerja sama dalam waktu yang panjang meski Tesla batal berinvestasi di Indonesia.
“Saya meyakinkan Anda bahwa perusahaan saya yang lain akan berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang. Jadi terima kasih,” kata Elon Musk kepada Jokowi, dalam KTT World Water Forum ke-10 pada Senin (20/5/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Pabrik mobill iistrik Tesla
Alhasil, Tesla memilih untuk tidak menambah fasilitas produksi di negara manapun, termasuk Indonesia.
"Kalau Tesla itu sekarang saya pikir setelah satu tahun dua tahun ini tidak akan membangun pabrik di mana pun," kata Luhut usai menghadiri acara peluncuran Golden Visa di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).
Di sisi lain, Luhut tak bisa memastikan apakah keputusan menjadi jawaban jika Tesla tidak akan pernah berinvestasi di Indonesia. Namun, dia masih membujuk Elon Musk untuk berinvestasi di bidang penghiliran nikel.
“Kita masih melihat peluang lain untuk dia masuk, mungkin investasi di nikel kita,” katanya.
Pembatalan investasi Tesla di Tanah Air sendiri sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menyatakan bahwa Tesla sedang berkonsentrasi pada bisnis yang dijalankan sekarang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Importir Umum (IU) Glamour Auto Boutique akan membawa Tesla Cybertruck ke Indonesia. Pikap besar dari Amerika tersebut bakal dibanderol Rp 5,6 miliar OTR Jakarta.
Sigit Tedi, Sales Manager Glamour Auto Boutique mengatakan, bagi peminat pikap listrik tersebut bisa langsung pesan ke diler, waktu tunggunya pun tidak sampai setahun.
"Unit akan sampai ke tangan konsumen sekitar tiga bulan hingga empat bulan," kata Sigit kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Tesla Cybertruck Dijual di Indonesia Rp 5,6 Miliar, Inden Empat Bulan
Cybertruck di Amerika ada banyak variannya, dari yang dual motor sampai triple motor. Buat yang masuk Indonesia lewat Glamour, ada spesifikasi tersendiri, disesuaikan dengan kebutuhan.
Model yang dibawa adalah Cybertruck Dual Motor Foundation Series. Dual motor artinya ada dua motor listrik di depan dan belakang atau all wheel drive (AWD).
Tenaga yang dihasilkan 593 tk dan torsi 711 Nm disalurkan ke semua roda pakai transmisii satu percepatan. Dimensi panjangnya 5.682 mm, lebar 2.032 mm, dan tinggi 1.740 mm dengan wheelbase 3.634 mm.
Baca juga: Detik-detik Jalur Sitinjau Lauik Longsor, Akses Padang-Solok Terputus
Performanya tentu sangat mumpuni ala Tesla. Misal 0-100 kpj cuma 3,8 detik. Performa di trek drag, 402 meter bisa ditempuh cuma 12,4 detik.
Jarak tempuh kombinasi dari Cybertruck ini sekitar 500 km. Jadi buat dipakai kerja membawa beban bisa menempuh jarak yang jauh.
Terbongkar, Ini Penyebab Pabrikan Mobil Listrik Tesla Ogah Investasi di Indonesia
Rabu, 4 September 2024 - 10:18 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Investasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani, akhirnya membongkar penyebab produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, batal mendirikan pabrik di Indonesia. Yakni, adanya visi yang tidak masuk dengan Tesla.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rosan saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR. Menurutnya, Tesla ingin ingin berinvestasi pada sektor energi baru terbarukan, dan di Indonesia masih banyak menggunakan energi tidak terbarukan seperti batu bara.
"Kebetulan saya involve langsung berbicara dengan Tesla. Salah satu (alasan) mereka mengalihkan investasi bukan ke kita karena mereka bilang sebagai (produsen) ev car (mobil listrik) tentunya ingin semuanya bersih," kata Rosan, dikutip VIVA Otomotif pada Rabu 3 September 2024.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, di acara The 2nd Asia Zero Emmission Community (AZEC) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Agustus 2024
"Kalau mereka masuk ke kawasan industri kita tetapi energinya masih dari fosil fuel kayak coal, enggak in line dengan visinya," tambahnya.
Rosan mengungkapkan bahwa persoalan energi hijau memang menjadi pertimbangan bagi investor. Karena itu, lebih banyak investor yang beralih ke Malaysia, Vietnam, dan Thailand, ketimbang Indonesia.
"Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan akan seperti itu (menggunakan energi hijau). Nah kita ini yang mohon maaf, agak tertinggal," paparnya.
Pembatalan investasi Tesla di Tanah Air sendiri sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menyatakan bahwa Tesla sedang berkonsentrasi pada bisnis yang dijalankan sekarang.